Kehilangan


Januari.

25/01/2018

08:43 WITA


            Kehilangan itu tak menuntut sebuah kembalian yang lebih bagus. Tapi kehilangan memberi pelajaran bahwa yang hilang sudah tidak bisa kembali lagi. Entah itu barang, kasih sayang, cinta, sahabat, temen, orang tua, kakak, adek, semua apapun itu. Iya sih bisa kembali tapi wujud semula tidak akan pernah sama lagi, pasti akan ada yang berbeda; tergores, luka, atau bahkan mati. Aku tidak pernah berpikir bahwa kehilangan itu akan sesakit ini, aku hanya berpikir bagaimana cara mengubah kehilangan dengan memiliki. Mungkin akan nampak lebih indah jika para manusia di bumi ini saling memiliki apa yang mereka suka, tetapi tidak semua itu dapat mereka miliki.
            Contoh saja hujan yang menderai turun di bumi, aku belajar banyak dengannya kali ini sehingga seakan-akan aku terhipnotis dengannya. Hujan tidak pernah mengkhawatirkan dirinya kehilangan teman-temannya yang lebih dulu turun di bumi, dalam benakku mungkin ia hanya khawatir jika manusia tidak bisa menerima kehadiran teman-temannya. Wujudnya saja sudah dicerca banyak orang, bagaimana ia tahan dalam kehilangannya? Bisakah kau mengajari ku kenapa hujan selalu tegar ketika ia kehilangan teman-temannya yang lain untuk pergi meninggalkannya dan memilih turun di bumi? Hal ini hanya semesta yang tau, bukan aku. Aku hanyalah orang yang kehilanganmu disaat kamu tidak menyadari kehadiranku....

“Yang hilang tidak akan pernah kembali. Dan yang kembali tidak akan pernah sama seperti yang semula.”



Komentar

  1. Intinya kamu harus belajar dari kehilangan. Karna yg hilang pasti akan di ganti dengan yg lebih baik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tidak pernah lelah untuk belajar kehilangan, terimakasih masukannya.

      Hapus
  2. Tetep semangat ya dalam menulis 😉

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah terimakasih sebelumnya, semangat terus ini hehe

      Hapus
  3. Balasan
    1. Terimakasih buat support online nya🙏🏼 kamu juga keren😊

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

aku // halu // bodoh

RAGU

belum sempat.