Kota Tua x teman.rindu





"Janjikan aku sesuatu", katanya padaku.

Aku berjanji akan terus menikmatimu, seperti aku juga menikmati mencumbu ice cream gellato darimu
"Tolong. Nikmati aku segera." katanya lagi padaku.
Kemarilah duhai kekasih, aku akan menikmatimu sampai titik dimana kau merasa gila karena terlalu nikmat..
Aku menunggumu di kota tua ini...


Tepat pukul 11 setengah rindu - coba buat aku yang sudah gila kepadamu ini jadi lebih gila melebihi titik kultus
"Piara aku dan lakukan apa saja...." lirihnya lagi padaku.
Dan aku akan memenuhi janjiku, menuliskanmu beberapa syair kudus dan mempuisikan seluruh tubuhmu, dari tiap kerutan, dan akan kuabadikan semuanya.
Baiklah. Tapi tunggu...
Apakah pukul 11 setengah rindu tidak membuatku membeku karna lebih dulu tercecap dinginnya angin?
Lalu karnanya telah membuat kerutan di tubuhku sehingga membiru, akan kah kau juga masih mau untuk menjamahku?

Baiklah. baik. kau kemari saja...karna aku sudah terlalu rindu...!
Bukan begitu, akan tidak lucu ketika kita bercumbu saat sore hari. 
Orang masih ramai lalu lalang- suatu ibadah haruslah dilakukan sekhusyuk mungkin kan?
Dan percayalah, kekasih, cintaku lebih hangat dari apapun...


Pernahkah kau dibacakan secara lirih sebuah puisi, tepat di samping telingamu?
Kemudian perlahan menuju lembah kutiupkan beberapa doa paling tulus..
Di samping kerutan yang makin banyak, makin banyak pula kesempatanku untuk mencintai tiap kerutan - tiap pori - aku ingin mengalir di sela-sela dinding jantungmu kekasih...

Tanpa lemahmu dan lemahku, muskil untuk kita saling mencintai
Banyak orang saling mencintai karena mengetahui kelebihan. 
Kita saling mencintai karena tahu kekurangan satu sama lain.
Aku mencintaimu, puisiku...
Aku akan menunggumu di kota tua.


Bolehkah aku memeluk jiwamu dan memiliki dirimu hanya untuk diriku? 
Akan ku sekap dirimu dalam balutan rindu yang telah ku titip pada sang malam.
Akan ku lepaskan apa yang sedang kau kenakan, dan biarlah aku mencintaimu dengan segala kepolosan yang ada dalam dirimu..
Dan biarlah kita melebur menjadi satu.
Karna aku mencintaimu melebihi biji gandum yang sedang dituai oleh mentari 
Dan mencumbumu bagaikan laut dengan karang.
Aku tidak butuh apapun.
Karna kau sudah melengkapi semua kekuranganku, dan mencintaiku bagaikan puisi yang sedang kau tulis ini...
Tunggulah sebentar aku akan melepaskan rindu dan segera bertemu dengan di kota tua..
Salamku yang sedang merindukanmu...

Aku memasrahkan setiap inci tubuh padamu dan semoga kau juga begitu.
Diriku seluruhnya milikmu, suruh aku untuk bersimpuh lalu merangkak menujumu.
Tuhan memang ada di atas logika, maka dari itu kita harus menginjak kepala, dan tolong injak kepala dan seluruh nafsuku.
Tuhan mencintai keindahan dan bukan kesalahan untuk aku mencintai dirimu.
Dan aku ingin meleburkan diri kita amsal hulu menuju muara, menumpahkan segala air dan doa dalam satu waktu..
Sekalipun butuh satu windu aku menunggu, jika kau sudah bilang pasti datang. Aku akan menunggu.
Salam penuh sayangku juga untuk namamu dan seluruh tubuhmu yang puitis...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

aku // halu // bodoh

RAGU

belum sempat.