the sadly rose.
Mei
18/05/2020
21:42
Malam menyelimuti matahari yang telah
lelah menunjukkan dirinya. Kembali lagi ku gapai benda metal ini untuk menulis
apa yang terjadi pada malam ini. Mau kuceritakan dongeng malam hari untuk
penghantar tidurmu? Baiklah dengarkan, aku akan menceritakan kisah yang tragis
ini.
Aku adalah bunga mawar yang layu,
malang, dan menyedihkan. Aku telah terbunuh dengan sengatan sang surya dan
tidak ada yang menampakkan tangan untuk ku gapai dan menyelamatkan diri. Aku sangat
ketakutan pada saat itu. Akankah aku mengakhiri hidupku dengan sepert ini? Tetapi
celah cahaya yang sangat pekat itu terhalang dengan kelembutan senyum manis
yang ku lihat saat itu juga, entah perasaan dan kekuatan dari mana yang bisa
aku dapatkan, tetapi aku sangat lemah dan tidak berdaya untuk menyentuh
senyumnya dengan daun dan ranting yang ku punya. Aku hanya menikmati senyumnya
dengan getirnya keadaanku saat ini.
Hingga aku hanya dapat mengatakan “Aku
tidak akan berada didekatmu lagi, semoga dengan kepergianku kau bisa berbahagia
selamanya. Karena jika kau terus bersamaku, kau akan terus menerus tersakiti
dan bermandikan darah yang berbau anyir yang kau sangat tidak sukai itu. Jadi berbahagialah,
aku mencintaimu dengan segala jiwa yang telah bersarang di dalam diriku.” Begitulah
aku mengakiri hidupku sebagai bunga mawar yang bernasib malang. Aku tidak tahu
mengapa semesta memberikan takdir yang menyedihkan ini kepadaku. Jika aku boleh
memilih, aku menginginkan takdir yang bahagia. Sayangnya, sang surya
menghabisiku didepan seseorang yang aku cintai, itu adalah hal yang paling
berbahagia, ketika aku pergi untuk selamanya dengan senyum indah yang terukir
di bibirnya.
“Ragaku
mungkin tidak bersamamu, tetapi kenanganku akan terus bersamamu. Itulah karma
yang sangat pantas kau dapatkan. Dimana kau hanya menyesali kehilanganku dan
menyesali semua yang telah terjadi.”
Komentar
Posting Komentar